Rabu, 18 Mei 2011

10 Hewan Yang Akan Masuk Surga




1.       Unta -  Nabi Shaleh a.s

Yaitu adalah seekor unta betina yang diminta oleh kaum Tsamud. Lalu Nabi Shaleh a.s menunjuk kepada sebuah batu besar dan memukulkan tongkatnya pada batu itu, lalu muncullah seekor unta yang cukup besar.
Unta tersebut mengeluarkan banyak susu yang tidak ada habisnya walaupun diambil setiap hari. Setelah melihat kejadian itu, banyak dari kaum Tsamud yang beriman kepada Nabi Shaleh, namun tidak sedikit pula yang masih mengingkarinya. Akan tetapi, unta tersebut akhirnya dibunuh oleh kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shaleh a.s.



2.       Anak Sapi – Nabi Ibrahim a.s

“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq).”(QS.Adz-Dzariyat:24-30)



3.       Kambing Gibas – Nabi Ismail a.s

Kambing gibas yang dimaksud ialah kambing yang menggantikan posisi Nabi Ismail a.s yang akan disembelih oleh ayahnya, yaitu Nabi Ibrahim a.s yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Karena melihat kepatuhan dan ketaatan Nabi Ibrahim a.s, Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk mengganti Nabi Ismail yang hendak disembelih dengan seekor kambing gibas yang gemuk. Inilah asal mula disyari’atkannya ibadah qurban.



4.       Sapi Betina – Nabi Musa a.s

Sapi betina ini ialah seekor sapi yang dijadikan Nabi Musa a.s sebagai perantara untuk menghidupkan orang yang telah meninggal atas izin Allah SWT.
Tatkala ada salah seorang dari kaumnya yang meninggal dunia dengan tidak diketahui penyebabnya, Allah berfirman kepada Nabi Musa a.s untuk mencari seekor sapi betina yang berwarna kuning tua, yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah atau mengairi tanaman, tidak cacat dan tidak pula ada belangnya.
Kemudian dicarilah sapi yang dimaksud tersebut ke seruluh pelosok negri, akhirnya sapi tersebut ditemukan di sebuah desa, dan yang memiliki sapi tersebut adalah seorang anak yatim piatu, fakir dan miskin yang sholeh dan taat ibadah.
Lalu sapi tersebut dibawa kepada Musa a.s dan disembelih. Lalu, Musa mengambil salah satu bagian tubuh sapi tersebut (ada yang mengatakan bahwa bagian yang diambil itu adalah lidahnya, namun ada juga yang mengatakan bahwa bagian yang diambil itu adalah ekornya) lalu dipukulkan bagian tubuh sapi itu kepada orang yang meninggal tadi, atas izin Allah SWT, orang yang tadinya meninggal itu pun hidup kembali.
Lalu Musa bertanya kepada orang tersebut, “Siapakah yang membunuhmu”?
Kemudian barulah diketahui bahwa yang membunuh orang itu adalah saudara sepupunya sendiri yang hendak menguasai harta warisannya.



5.       Ikan Paus – Nabi Yunus a.s

Ikan paus inilah yang memakan Nabi Yunus a.s yang ketika itu putus asa dan melarikan diri dari kaumnya, karena kaumnya enggan beriman kepadanya.
Kemudian Nabi Yunus a.s menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika kapal tersebut berada di tengah-tengah lautan, kapal itu miring dan hampir tenggelam karena banyaknya penumpang dan muatan di atas kapal tersebut. Lalu diundilah secara acak siapakah yang harus diturunkan dari kapal tersebut agar kapal itu tidak tenggelam.
Kemudian Nabi Yunus a.s kalah undian dan akhirnya beliaulah yang harus diturunkan di tengah-tengah lautan. Ketika Nabi Yunus a.s dilemparkan ke laut, dengan segera seekor ikan paus menelannya, tetapi tidak sampai dirobek-robek dan dicabik-cabik.
Ketika Nabi Yunus a.s berada diperut ikan paus tersebut, ia berseru “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Anbiya’ : 87)
Nabi Yunus a.s mengakui kesalahannya yang telah berputus asa mengajak kaumnya untuk beriman.
Kemudian Allah SWT memerintahkan ikan paus itu untuk memuntahkan Nabi Yunus a.s di daerah tandus. Nabi Yunus a.s keluar dari perut ikan itu dalam keadaan kurus dan lemah. Karena kasih sayang Allah SWT kepada Nabi Yunus a.s, Allah SWT menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu, dimana pohon itu meneduhinya, sehingga Nabi Yunus a.s kuat kembali atas izin Allah SWT.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus a.s supaya kembali kepada kaumnya, untuk kembali menyeru kepada tauhid. Untuk beriman kepadanya sebagai salah satu dari utusan Allah SWT dan senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.



6.       Khimar (Keledai) – Nabi Uzair
Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya lalu tertidur di kuburan itu. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di waktu Dzuhur.
Uzair berkata dalam dirinya, “Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib”.
Malaikat yang diutus oleh Allah SWT membangunkannya dan bertanya, "Berapa lama kamu tinggal di sini? Berapa jam engkau tertidur?"
Uzair menjawab, "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari."
Malaikat itu berkata kepadanya, "Sebenarnya kamu tinggal di sini sudah seratus tahun lamanya. Allah SWT mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawaban dari pertanyaanmu, yaitu ketika engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati.”
Uzair merasakan keheranan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil menunjuk makanan yang ada disamping Uzair, "Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah."
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan ketika dimakan, rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun, tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak berubah. Uzair merasakan keheranan yang luar biasa.
Malaikat merasa bahwa seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa yang dikatakannya. kerana itu, malaikat menunjuk keledainya yang sudah menjadi tulang-belulang, sambil berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang- belulang)."
Uzair pun melihat ke keledainya, tetapi ia tidak mendapati kecuali tanah dari tulang-tulang keledainya. Malaikat berkata kepadanya, "Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah SWT membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu." Kemudian malaikat memanggil tanah dari tulang-belulang keledai itu lalu tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat memerintahkan daging untuk bersatu sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai itu. Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti semula. Malaikat memerintahkan agar roh keledai itu kembali kepadanya dan keledai pun bangkit dan berdiri atas izin Allah SWT. Ia mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah SWT tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana mukjizat Allah SWT yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata, "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi keledainya menuju desanya. Allah SWT berkehendak untuk menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas kebenaran akan kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali mereka. Uzair meninggalkan desanya saat dia berusia empat puluh tahun dan kembali ke desanya pada usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.




7.       Semut – Nabi Sulaiman a.s

Nabi Sulaiman a.s mempunyai suatu mukjizat yaitu dapat berbicara dengan binatang. Ketika Nabi Sulaiman a.s berjalan bersama tentara-tentaranya yang terdiri dari jin, manusia, burung-burung dan juga hewan-hewan lainnya. Ketika mereka sampai di sebuah lembah dan akan melewati sekumpulan semut, lalu Nabi Sulaiman a.s mendengar salah seekor semut tersebut berkata kepada semut yang lain, “hai semut-semut, masuklah kalian ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sementara mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum karena mendengar perkataan seekor semut itu dan berkata, “Ya Tuhan ku, limpahkanlah kepadaku karunia untuk mensyukuri mikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, karuniakan padaku untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan masukkan aku ke dalam golongan hamba-manbaMu yang sholeh.” (QS.An-Naml : 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, suatu hari Nabi Sulaiman a.s bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut, berapa banyak engkau memperoleh rezeki dari Allah SWT dalam waktu satu tahun?” Semut itu menjawab, “Sebesar biji gandum.”
Kemudian Nabi Sulaiman a.s memberi semut itu sebiji gandum lalu memelihara semut itu di dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol tersebut untuk melihat nasib semut itu, namun Nabi Sulaiman mendapati semut tersebut hanya memakan sebagian dari biji gandum yang satu tahun lalu Nabi Sulaiman berikan.
Nabi Sulaiman bertanya, “Mengapa engkau hanya memakan sebagian biji gandum yang aku berikan kepadamu dan tidak menghabiskannya?
Semut itu menjawab, “Dahulu, aku bertawakkal dan berpasrah diri kepada Allah SWT, dengan aku bertawakkal kepada-Nya, Allah SWT menjamin kehidupanku, begitu juga untuk makananku dan tidak melupakanku. Dan aku takut apabila aku berpasrah diri dengan sebiji gandum yang engkau berikan tahun ini, aku takut bila tahun yang akan datang engakau melupakanku. Jadi, aku hanya memakan sebagian gandum yang engkau berikan dan sebagian yang lain untuk persediaan makanan ku untuk tahun yang akan datang.”




8.       Burung Hud-Hud – Nabi Sulaiman a.s

Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman a.s mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya, baik dari golongan jin dan binatang, termasuk burung-burung. Tetapi, ada salah seekor burung yang tidak terlihat oleh Nabi Sulaiman a.s yaitu burung hud-hud.
Karena ketidak hadiran burung hud-hud, Nabi Sulaiman a.s berjanji akan menghukumnya dan menyembelihnya apabila ketidak hadiran burung hud-hud itu disebabkan karena alasan yang tidak penting.
Setelah beberapa lama, datanglah hud-hud yang langsung menghadap Nabi Sulaiman a.s. Burung hud-hud tersebut menceritakan sebab keterlambatannya kepada Nabi Sulaiman a.s. Ternyata, hud-hud terlambat datang karena mencari berita tentang seorang wanita yang memimpin suatu negri yang belum beriman kepada Allah SWT dan dianugerahi singgasana yang besar. Atas berita yang diberikan hud-hud, Nabi Sulaiman a.s mengunjungi negeri tersebut untuk mengajak pemimpin negri tersebut yang merupakan seorang wanita, untuk beriman kepada Allah SWT.




9.       Anjing – Ashabul Kahfi

Anjing tersebut adalah anjing yang ikut tertidur bersama beberapa pemuda di sebuah goa selama 300 tahun lebih. Ada riwayat yang mengatakan bahwa nama anjing itu adalah Qithmir. Namun ada juga yang mengatakan bahwa namanya adalah Tawarum dan ada juga yang mengatakan namanya Huban.




10.  Unta – Nabi Muhammad SAW

Ketika itu, para sahabat sedang bersama Rasulullah SAW dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba ada seekor unta yang berlari mendekati Nabi SAW, lalu unta tersebut berkata kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, sesungguhnya pemilikku telah memanfaatkan tenagaku sejak aku muda sampai aku telah tua seperti ini. Namun, kini pemilikku malah hendak menyembelihku.” Mendengar pengaduan unta tua tersebut, Nabi SAW pun menemui pemilik unta tersebut untuk membelinya agar unta tersebut dapat terbebas dari penyembelihan. Ketika Rasulullah SAW menawar unta tersebut, pemilik unta itu malah memberikan unta itu kepada Rasulullah SAW.
Setelah unta itu dibebaskan oleh Rasulullah SAW atas izin Allah SWT kemudian datang seorang Arab Baduy mengahadap Rasulullah SAW meminta perlindungan dari orang-orang yang hendak memotong tangannya karena dituduh mencuri. Lalu unta yang pernah dibebaskan Rasulullah SAW dari penyembelihan itu berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya orang (Arab Baduy) ini tidak bersalah, dia hanya difitnah. Sesungguhnya yang mencuri adalah seorang Yahudi.”


Namun, ada riwayat lain yang mengatakan bahwa hewan ke-10 yang akan masuk surga adalah Bouraq yang ditunggangi Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mi’raj.